Selasa, 14 September 2010

PENGENALAN TEKNOLOGI BIOGAS

PEMBAHASAN
1. Teknologi Biogas
Teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan.

2. Prinsip teknologi biogas
Memanfaatkan proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas.
Tabel 1. Komponen Biogas

Jenis Gas . Jumlah (%)

Methan (CH4). 54 – 70%
Karbon dioksida (CO2). 27 – 45%
Nitrogen (N) . 0,5 – 3%
Karbon monoksida (CO). 0,1%
Oksigen (O2) . 0,1%
Hidrogen sulfida (H2S) . Sedikit sekali

C. Manfaat Penggunaan Biogas
Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan minyak yang jumlahnya terbatas.
Mengurangi penebangan kayu sehingga kelestarian hutan lebih terjaga.
Mengurangi pencemaran lingkungan.
Buangan (sludge) dari alat penghasil biogas dapat digunakan sebagai pupuk yang baik..

C. Prospek Pengembangan Teknologi Biogas
Reaktor biogas bukanlah teknologi baru.
Sejak tahun 1970 an, Denmark telah melakukan riset, pengembangan, dan aplikasi teknologi ini. Mereka tercatat memiliki 20 instalasi pengolahan biogas tersentralisasi (centralized plant) dan 35 instalasi farming plant.
China juga telah membangun 7 juta unit reaktor biogas pada tahun 1980 an.
India juga mencanangkan tak kurang dari 400.000 reaktor biogas pada kurun waktu yang sama.

Sampai tahun ini jumlah instalasi biogas di China sudah lebih dari 1,3 juta unit dan di India sekitar 1 juta unit dan telah terbukti mampu mengurangi biaya dan menciptakan kemandirian rumah tangga di pedesaan serta mengurangi beban lingkungan hidup di kedua negara tersebut.

“Kondisi alam kedua negara tersebut (Cina & India) tidak lebih baik dari Indonesia, baik untuk ketersediaan sumber biomassa maupun iklim yang mendukung reaksi pembentukan biogas”

Negara berkembang lainnya, seperti Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit gas bio dengan prinsip yang sama.

“Dari lamanya pengembangan dan aplikasi teknologi biogas di dunia, dapat dikatakan bahwa teknologi ini sudah cukup mapan dan terbukti dapat memproduksi energi non BBM yang sekaligus ramah lingkungan”

Sektor peternakan di Indonesia pada umumnya terkonsentrasi di daerah pedesaan.
Mata pencaharian masyarakat desa pada umumnya adalah petani dan peternak.

“Oleh karena itu SDA di daerah pedesaan sangat mendukung untuk pengembangan pertanian dan peternakan”


“Dengan demikian pemanfaatan biogas sangat potensial terutama di daerah pedesaan”
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan teknologi biogas akan memberikan efek multiplier.
Teknologi biogas sangat potensial dikembangkan khususnya di daerah pedesaan.
Pengembangan teknologi biogas memiliki prospek yang sangat cerah.